Cara Mengatasi Error 500 pada Website WordPress

Diperbarui 5 Mei 2022

HTTP Error 500 Internal Server merupakan kode status HTTP yang menunjukkan bahwa ada masalah pada server sehingga tidak bisa memenuhi permintaan pengunjung dalam mengakses website. Error ini dapat terjadi pada website WordPress.

Penyebabnya, biasanya karena ada permasalahan pada fungsi plugin atau tema. Kemungkinan lain disebabkan oleh kesalahan pada file .htaccess, pengaturan PHP yang tidak cocok, file permission yang salah, dan lain sebagainya.

Meskipun tidak menampilkan petunjuk yang jelas pada pesan error tersebut, ada beberapa cara mengatasi HTTP Error 500 Internal Server. Anda dapat mengecek file .htaccess, menyesuaikan versi PHP, hingga menonaktifkan plugin dan tema untuk sementara waktu.

Silakan mengikuti cara-cara berikut untuk mengatasi HTTP Error 500 Internal Server pada WordPress.

Cara 1 Bersihkan Cookie dan Cache pada Browser

Harap pastikan bahwa error ini tidak disebabkan oleh browser Anda. Bisa saja masalah sebenarnya bukan pada server hosting atau website WordPress, melainkan karena browser yang sedang Anda gunakan. Untuk itu, Anda dapat terlebih dahulu membersihkan cookie dan cache pada browser.

Cara 2 Kembalikan Default File .htaccess WordPress

File .htaccess yang berubah dapat menjadi penyebab error. File ini digunakan untuk proses konfigurasi server. Server akan mencari dan mengeksekusi file .htaccess ketika website dimuat oleh pengunjung.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

2. Klik drop-down menu Layanan Anda dan pilih submenu Hosting. Kemudian, klik tombol Kelola Hosting pada layanan hosting aktif Anda.

3. Anda akan diarahkan ke halaman Pengaturan Hosting. Pilih tab cPanel, lalu klik menu File Manager.

4. Sekarang Anda akan dibawa ke halaman File Manager. Silakan masuk ke direktori public_html. Kemudian, klik tombol Settings di sudut kanan atas.

5. Jendela pop-up Preferences akan tampil pada layar. File .htaccess sebenarnya berada di dalam direktori public_html. Akan tetapi, file ini secara default disembunyikan oleh sistem. Anda perlu menampilkan file tersebut dengan cara mencentang checkbox Show Hidden Files (dotfiles). Kemudian, klik tombol Save untuk menyimpan pengaturan.

6. File .htaccess sudah terlihat pada direktori public_html. Klik kanan file .htaccess dan Anda akan melihat deret menu pengaturan. Pilih Edit untuk menyunting isi file.

7. Jendela pop-up konfirmasi akan ditampilkan. Jendela yang berisi informasi bahwa Anda akan mengedit file .htaccess. Klik tombol Edit untuk melanjutkan.

8. Berikut adalah baris kode file .htaccess secara default berdasarkan dokumentasi WordPress.

# BEGIN WordPress

RewriteEngine On
RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ - [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]

# END WordPress

Copy dan paste baris kode di atas pada file .htaccess Anda. Klik tombol Save Changes untuk menyimpan perubahan file tersebut.

9. Selamat! File .htaccess berhasil Anda simpan. File ini wajib ada untuk website WordPress, sehingga website dapat diakses. Coba kunjungi halaman website Anda untuk memastikan cara ini telah mengatasi error 500.

Cara 3 Nonaktifkan Plugin untuk Sementara

Plugin yang aktif bisa menjadi penyebab error pada website WordPress. Untuk memastikan penyebab error bukan karena plugin, nonaktifkan plugin untuk sementara waktu. Ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

2. Klik drop-down menu Layanan Anda dan pilih submenu Hosting. Kemudian, klik tombol Kelola Hosting pada layanan hosting aktif Anda.

3. Anda akan diarahkan ke halaman Pengaturan Hosting. Pilih tab cPanel, lalu klik menu File Manager.

4. Anda akan berada di halaman File Manager. Masuk ke direktori public_html/wp-content. Beberapa direktori akan ditampilkan. Klik kanan direktori plugins dan deretan menu pengaturan akan tampil. Pilih Rename untuk mengubah nama direktori.

5. Muncul pop-up Rename untuk mengubah nama direktori. Ubah nama direktori menjadi plugins.deactivate dan klik Rename File untuk menyimpan perubahan.

6. Nama direktori berhasil Anda ubah dan semua plugin WordPress telah dinonaktifkan. Kemudian, coba akses website Anda. Jika website dapat diakses, berarti salah satu plugin yang menyebabkan error tersebut.

7. Untuk menemukan plugin yang bermasalah, ubah kembali nama direktori plugins.deactivate menjadi plugins.

8. Dari sini, Anda dapat menonaktifkan plugin satu per satu dengan masuk ke direktori public_html/wp-content/plugins. Kemudian, ganti nama direktori plugin menjadi namaplugin.deactivate. Contoh: litespeed-cache.deactivate

Coba kembali akses website Anda. Ulangi langkah ke-8 ini sampai Anda menemukan plugin yang menyebabkan error.

Cara 4 Kembalikan Default PHP Selector

Beberapa pengaturan di PHP Selector mungkin tidak sengaja berubah. Anda dapat masuk ke menu Select PHP Version melalui cPanel. Lalu, klik tombol Reset to default di sebelah kanan.

Apakah artikel ini membantu?

Bagikan jika Anda menyukai halaman ini.

Artikel Serupa


related posts

Cara Restore WordPress System Files

Jika file sistem WordPress Anda rusak, dan ingin mencoba menyimpan perubahan terbaru ke situs web Anda, Anda hanya memulihkan file sistem WordPress . Berikut adalah dua metode alternatif: Opsi mana pun yang Anda pilih, Anda tidak perlu melakukan perubahan apa pun pada database. Opsi SSH adalah yang termudah karena Anda hanya perlu menjalankan satu perintah, […]

Selengkapnya
related posts

10 Fakta Mengagumkan Mengapa Anda Membutuhkan WordPress

WordPress adalah platform blogging yang sangat populer di dunia. Oke, mungkin Anda sudah tahu itu. Platform blogging yang diciptakan oleh Matt Mullenweg dan Mike Little pada tahun 2003 ini telah menjelma menjadi ‘penguasa’ dunia blogging hanya dalam kurun waktu sebelas tahun sejak peluncuran perdananya.  Rasanya kami tidak perlu menjelaskan secara panjang lebar kembali segala kehebatan yang […]

Selengkapnya
related posts

Cara Export dan Import Tema WordPress

Diperbarui 27 April 2022 Tema WordPress merupakan file yang menentukan model tampilan dari website WordPress. Untuk mengambil file dari tema WordPress yang sedang diterapkan, Anda dapat melakukan Export untuk mengunduh file tema. Sedangkan apabila ingin mengganti tema WordPress yang sedang diterapkan dengan sebuah file tema yang baru, Anda dapat melakukan Import. Panduan ini terbagi menjadi […]

Selengkapnya