Cara Mengatasi Error 503 pada Website WordPress

Diperbarui 5 Mei 2022

HTTP Error 503 merupakan error yang menunjukkan bahwa website WordPress Anda masih aktif tetapi server tidak dapat dijangkau karena sejumlah kendala. Selain itu, error ini menyebabkan tampilan website dan Dashboard WordPress juga tidak dapat diakses. Error ini biasanya muncul dengan pesan lengkap:

The server encountered an internal error or misconfiguration and was unable to complete your request. Please contact the server administrator, webmaster@domain.com and inform them of the time the error occurred, and anything you might have done that may have caused the error. More information about this error may be available in the server error log.

Tampilan error WordPress ini dapat berbeda-beda, tergantung pada konfigurasi server. Berikut tampilan pesan error yang mungkin tampil pada website Anda:

  • 503 Service Unavailable
  • Http/1.1 Service Unavailable
  • HTTP Server Error 503
  • 503 Error
  • HTTP
  •  503
  • HTTP Error 503

Penyebab lain HTTP Error 503 bisa disebabkan karena web server tidak terhubung dan tidak mendapatkan respon dari skrip PHP.  Hal ini bisa karena penggunaan sumber daya hosting yang terlalu tinggi seperti penggunaan plugin yang tidak sesuai, tema yang cukup berat, atau kode program yang bermasalah.

Silakan mengikuti cara-cara ini untuk mengatasi HTTP Error 503 pada website WordPress.

Cara 1 Nonaktifkan Plugin untuk Sementara

Plugin yang aktif bisa menjadi penyebab error pada website WordPress. Untuk memastikan penyebab error bukan karena plugin, nonaktifkan plugin untuk sementara waktu. Ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

2. Klik drop-down menu Layanan Anda dan pilih submenu Hosting. Kemudian, klik tombol Kelola Hosting pada layanan hosting aktif Anda.

3. Anda akan diarahkan ke halaman Pengaturan Hosting. Pilih tab cPanel, lalu klik menu File Manager.

4. Anda akan berada di halaman File Manager. Masuk ke direktori public_html/wp-content. Beberapa direktori akan ditampilkan. Klik kanan direktori plugins dan deretan menu pengaturan akan tampil. Pilih Rename untuk mengubah nama direktori.

5. Muncul pop-up Rename untuk mengubah nama direktori. Ubah nama direktori menjadi plugins.deactivate dan klik Rename File untuk menyimpan perubahan.

6. Nama direktori berhasil Anda ubah dan semua plugin WordPress telah dinonaktifkan. Kemudian, coba akses website Anda. Jika website dapat diakses, berarti salah satu plugin yang menyebabkan error tersebut.

7. Untuk menemukan plugin yang bermasalah, ubah kembali nama direktori plugins.deactivate menjadi plugins.

8. Dari sini, Anda dapat menonaktifkan plugin satu per satu dengan masuk ke direktori public_html/wp-content/plugins. Kemudian, ganti nama direktori plugin menjadi namaplugin.deactivate. Contoh: litespeed-cache.deactivate

Coba kembali akses website Anda. Ulangi langkah ke-8 ini sampai Anda menemukan plugin yang menyebabkan error.

Cara 2 Ubah Tema untuk Sementara

Sama seperti plugin, tema juga bisa menjadi penyebab error. Untuk sementara, ubah tema yang aktif dengan tema lain melalui database. Pertama-tama, Anda perlu mengecek tema yang terpasang melalui File Manager. Kemudian, Anda dapat mengubah tema melalui phpMyAdmin.

Cek Tema Terpasang di File Manager

Sebelum mengubah tema melalui database, Anda perlu mengecek tema yang terpasang pada website WordPress melalui File Manager.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

2. Klik drop-down menu Layanan Anda dan pilih submenu Hosting. Kemudian, klik tombol Kelola Hosting pada layanan hosting aktif Anda.

3. Anda akan diarahkan ke halaman Pengaturan Hosting. Pilih tab cPanel, lalu klik menu File Manager.

4. Sekarang Anda akan dibawa ke halaman File Manager. Silakan masuk ke direktori public_html/wp-content/themes. Anda akan melihat direktori tema yang terpasang. Selanjutnya, catat daftar nama direktori tema tersebut.

Ubah Tema Melalui phpMyAdmin

Selanjutnya, Anda dapat mengubah tema yang aktif melalui database dengan phpMyAdmin.

1. Silakan kembali ke tab cPanel pada Pengaturan Hosting di Member Area Niagahoster. Kemudian, pilih ikon All Features untuk menampilkan fitur cPanel lainnya.

2. Anda akan masuk ke halaman cPanel. Gulir ke bagian Databases dan pilih menu phpMyAdmin.

3. Halaman phpMyAdmin akan tampil. Pilih nama database website WordPress Anda. Kemudian, klik ikon + di sebelah kiri nama database.

4. Akan tampil daftar tabel dari database. Pilih tabel wpkw_options untuk menampilkan data di dalam tabel. Ganti halaman dengan klik drop-down list seperti pada gambar.

5. Anda akan melihat nama tema WordPress yang aktif pada cell template dan stylesheet di kolom option_value. Pada panduan ini, tema yang aktif adalah ready-blog. Ubah tema tersebut dengan tema lain. Caranya dengan klik ikon Ubah di sebelah kiri.

6. Anda akan diarahkan ke halaman editor untuk template dan stylesheet.

6.1. Ubah kolom option_value template dengan nama tema lain, misalnya: twentynineteen. Simpan perubahan dengan klik tombol Kirim.

6.2. Ubah juga kolom option_value stylesheet dengan nama tema lain, misalnya: twentynineteen. Simpan perubahan dengan klik tombol Kirim.

7. Selamat! Tema WordPress berhasil Anda ubah. Silakan akses website Anda kembali. Jika website dapat diakses, berarti website yang menyebabkan error. Lakukan perbaikan tema lama atau mengubah dengan tema baru.

Cara 3 Aktifkan WP_DEBUG

Ketahui lebih lanjut error yang terjadi pada website WordPress dengan mengaktifkan WP_Debug, yaitu konstanta PHP (variabel global permanen) yang dapat digunakan untuk memicu mode “debug” pada website WordPress. Anda dapat mengaktifkan dengan menyetel ke true di file wp-config.php pada website WordPress.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

2. Klik drop-down menu Layanan Anda dan pilih submenu Hosting. Kemudian, klik tombol Kelola Hosting pada layanan hosting aktif Anda.

3. Anda akan diarahkan ke halaman Pengaturan Hosting. Pilih tab cPanel, lalu klik menu File Manager.

4. Pada halaman File Manager, silakan masuk ke direktori public_html. Temukan dan klik kanan file wp-config.php. Pilih opsi Edit untuk menyunting file ini.

5. Gulir halaman ke bagian debugging. Kemudian, tambahkan 2 baris kode berikut:

define( 'WP_DEBUG', true );
define( 'WP_DEBUG_LOG', true );

Untuk menyimpan perubahan, klik tombol Save Changes di sudut kanan atas.

6. Selamat! WP_DEBUG berhasil Anda aktifkan.

7. Anda dapat kembali mengunjungi website WordPress. Berikutnya, setiap error yang terjadi pada website akan tercatat pada file debug.log yang ada di direktori public_html/wp-content/.

8. Klik kanan file debug.log dan pilih opsi View untuk mengidentifikasi error yang terjadi pada website WordPress Anda.



Apakah artikel ini membantu?

Bagikan jika Anda menyukai halaman ini.

Artikel Serupa


related posts

Cara Restore WordPress System Files

Jika file sistem WordPress Anda rusak, dan ingin mencoba menyimpan perubahan terbaru ke situs web Anda, Anda hanya memulihkan file sistem WordPress . Berikut adalah dua metode alternatif: Opsi mana pun yang Anda pilih, Anda tidak perlu melakukan perubahan apa pun pada database. Opsi SSH adalah yang termudah karena Anda hanya perlu menjalankan satu perintah, […]

Selengkapnya
related posts

10 Fakta Mengagumkan Mengapa Anda Membutuhkan WordPress

WordPress adalah platform blogging yang sangat populer di dunia. Oke, mungkin Anda sudah tahu itu. Platform blogging yang diciptakan oleh Matt Mullenweg dan Mike Little pada tahun 2003 ini telah menjelma menjadi ‘penguasa’ dunia blogging hanya dalam kurun waktu sebelas tahun sejak peluncuran perdananya.  Rasanya kami tidak perlu menjelaskan secara panjang lebar kembali segala kehebatan yang […]

Selengkapnya
related posts

Cara Export dan Import Tema WordPress

Diperbarui 27 April 2022 Tema WordPress merupakan file yang menentukan model tampilan dari website WordPress. Untuk mengambil file dari tema WordPress yang sedang diterapkan, Anda dapat melakukan Export untuk mengunduh file tema. Sedangkan apabila ingin mengganti tema WordPress yang sedang diterapkan dengan sebuah file tema yang baru, Anda dapat melakukan Import. Panduan ini terbagi menjadi […]

Selengkapnya