API heartbeat adalah sebuah service API yang dikenalkan pada WordPress versi 3.6, berfungsi untuk menyediakan informasi real time dan mensinkronkan data pada server dan dashboard.
API WordPress Heartbeat menggunakan /wp-admin/admin-ajak.php untuk menjalankan AJAX dari web browser. Tapi hal ini dapat mengirimkan request terlalu banyak ke admin-ajax.php yang dapat meningkatkan penggunaan CPU, sehingga dapat menyebabkan server overload.
Untuk mengatasi hal tersebut, Anda dapat mengoptimasi API WordPress Hearbeat dengan menginstal plugin Hearbeat Control.
Apa yang Anda butuhkan?
Untuk memulai langkah pada tutorial ini, pastikan:
- Memiliki akses ke dashboard admin WordPress
Mengoptimasi WordPress dengan API WordPress Kontrol
PENTING – Perlu diingat, secara default WordPress menggunakan API Heartbeat untuk mengatur post locking sehingga hanya satu admin yang dapat mengedit postingan dalam satu waktu, selain itu juga digunakan untuk auto saving. Selain itu, API digunakan untuk keperluan developer dalam menangani task tertentu.
Langkah 1 – Menginstall Plugin Heartbeat Control
1. Silakan login ke dashboard admin area WordPress
2. Pada menu dashboard di bagian kiri silakan pilih menu Plugins > Add New.

3. Pada kolom search silakan ketikkan Heartbeat Control, kemudian tekan Enter.

4. Setelah itu silakan klik tombol Instal Now pada plugin Heartbeat Control.

5. Setelah proses instalasi selesai, jangan lupa untuk mengaktifkan plugin tersebut dengan menekan Activate Plugin.

Langkah 2 – Mengkonfigurasi Plugin Heartbeat Control
1. Pada langkah ini plugin Heartbeat sudah aktif, silakan lakukan konfigurasi. Untuk mengaksesnya, silakan pilih menu Settings > Heartbeat Control.

2. Pada halaman setting, terdapat dua menu drowpdown. Yang pertama terdapat 4 pilihan, yaitu default, menonaktifkan di semua lokasi, menonaktifkan di halaman dashboard, mengaktifkan pada halaman edit post (yang akan digunakan pada tutorial ini).

3. Untuk menu dropdown yang kedua, berfungsi untuk menentukan seberapa sering API WordPress heartbeat melakukan request. Sebagai contoh, pada halaman edit post akan membuat request POST setiap 15 detik, hal tersebut dapat dimodifikasi dengan heartbeat frequency sampai 60 detik, hal ini dapat menurunkan penggunaan resource server.

4. Setelah Anda selesai melakukan perubahan, silakan klik Save Changes.
Kesimpulan
Setelah Anda menyelesaikan langkah optimasi WordPress dengan heartbeat kontrol, saat ini penggunaan resource server Anda akan berkurang.