Cara Mengatasi 403 Forbidden Error di WordPress

403 Forbidden Error adalah pesan kesalahan yang memberi informasi bahwa Anda tidak memiliki akses pada web server. Selain itu, web server juga tidak dapat membaca file .htaccess. Hal ini mungkin terjadi karena hak akses file .htaccess yang dibatasi.

Berikut adalah beberapa skenario yang dapat mengakibatkan 403 Forbidden Error terjadi pada website WordPress:

  • Akses ditolak di halaman wp-admin atau login WordPress.
  • Muncul error saat proses instalasi WordPress.
  • Tidak dapat mengunjungi halaman mana pun di website WordPress Anda.
  • Anda hanya melihat ‘Access Denied’, bukan 403 Forbidden Error.

Penyebab paling umum dari 403 Forbidden Error di WordPress adalah plugin keamanan yang tidak dikonfigurasi dengan baik. Plugin tersebut dapat memblokir alamat IP website yang terdeteksi berbahaya.

Penyebab lainnya adalah kerusakan file .htaccess atau kesalahan hak akses file. Setiap plugin yang aktif di WordPress dapat mengubah kode di dalam file tersebut. Sementara itu, hak akses yang salah membuat web server tidak dapat mengeksekusi file .htaccess.

Terdapat tiga cara untuk mengatasi 403 Forbidden Error. Ikuti langkah-langkah di bawah ini secara berurutan untuk mengatasi error tersebut:

  1. Nonaktifkan Plugin WordPress. Anda perlu memastikan plugin yang aktif pada WordPress tidak menyebabkan error.
  2. Pastikan File .htaccess Sesuai Default WordPress. Anda dapat mencoba memulihkan file .htaccess default. Beberapa plugin yang aktif dapat mengubah baris kode di dalamnya.
  3. Cek Hak Akses File WordPress. Pastikan hak akses file pada direktori website WordPress telah sesuai.

Artikel ini memiliki 2 panduan berdasarkan versi Member Area. Pilih salah satu panduan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Panduan Member Area Lama

Nonaktifkan Plugin WordPress

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menonaktifkan sementara semua plugin WordPress, termasuk plugin keamanan yang mungkin Anda instal pada website WordPress.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

1 Login Member Area Niagahoster (Edit)

2. Pilih menu Layanan Anda, kemudian klik submenu Hosting. Pilih layanan hosting aktif yang ingin Anda kelola. Selanjutnya, klik tombol Kelola Hosting.

2 Layanan Anda Hosting Pilih Hosting Aktif Kelola Hosting (Edit)

3. Anda akan diarahkan ke tab cPanel pada Pengaturan Hosting. Kemudian, pilih File Manager untuk mengelola file hosting Anda.

3 tab cPanel Pilih File Manager (Edit)

4. Anda akan berada di halaman File Manager. Silakan masuk ke direktori public_html dan masuk lagi ke direktori wp-content. Anda akan melihat beberapa direktori di sini. Klik kanan pada direktori plugins dan deretan menu pengaturan akan tampil. Pilih Rename untuk mengubah nama direktori.

4 public_html wp content plugins rename (Edit)

5. Muncul pop-up pada layar untuk mengubah nama direktori. Ganti nama direktori menjadi plugins.deactivate. Klik Rename File untuk menyimpan perubahan.

5 Masukkan nama baru direktori Klik Rename File (Edit)

6. Nama direktori berhasil Anda ubah dan plugin WordPress secara otomatis telah dinonaktifkan.

6 Nama direktori berhasil Anda ubah (Edit)

7. Sekarang Anda dapat mencoba mengunjungi website WordPress Anda. Jika Anda dapat mengunjunginya, ini berarti salah satu plugin yang menyebabkan error. Untuk menemukan plugin yang bermasalah, ubah kembali nama direktori plugins.deactivate menjadi plugins.

7 Kunjungi website dan ubah kembali nama dir (Edit)

8. Setelah itu, Anda bisa beralih ke Dashboard WordPress. Pilih menu Plugins untuk menampilkan plugin yang terpasang.

8 Dashboard WP Menu Plugins (Edit)

9. Dari sini, Anda dapat mengaktifkan plugin satu per satu dengan klik Activate. Kemudian, Anda mengunjungi website untuk melihat plugin mana yang menjadi penyebab error.

9 Mengaktifkan satu persatu plugin (Edit)

10. Jika Anda tidak dapat mengakses halaman WP-Admin, maka penonaktifan plugin perlu dilakukan melalui File Manager satu per satu. Masuk ke direktori public_html/wp-content/plugins. Kemudian, ganti nama direktori plugin menjadi namaplugin.deactivate.

10 Menonaktifkan satu per satu plugin di File Manager (Edit)

Pastikan File .htaccess Sesuai Default WordPress

File .htaccess dapat menjadi penyebab terjadinya kesalahan, baik itu karena file tidak ditemukan atau adanya perubahan kode.

Plugin WordPress dapat membuat perubahan pada file .htaccess yang berakibat pada munculnya kesalahan ini pada website Anda.

Ikuti langkah-langkah ini untuk mengembalikan file .htaccess seperti semula.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

1 Login Member Area Niagahoster (Edit)

2. Pilih menu Layanan Anda, kemudian pilih submenu Hosting. Pilih layanan hosting aktif yang ingin Anda kelola, kemudian klik Kelola Hosting.

2 Layanan Anda Hosting Pilih Hosting Aktif Kelola Hosting (Edit)

3. Anda akan diarahkan ke tab cPanel pada Pengaturan Hosting. Kemudian, pilih File Manager untuk mengelola file hosting Anda.

3 tab cPanel Pilih File Manager (Edit)

4. Anda akan diarahkan ke halaman File Manager. Silakan masuk ke direktori public_html. Kemudian, klik tombol Settings yang ada di pojok kanan atas.

4 Diarahkan ke File Manager Masuk ke public_html Klik Settings (Edit)

5. Jendela pop-up Preferences tampil pada layar. File .htaccess sebenarnya berada di dalam direktori public_html. Akan tetapi, file ini secara default disembunyikan oleh sistem. Anda perlu menampilkan file tersebut dengan cara mencentang bagian Show Hidden Files (dotfiles). Kemudian, klik tombol Save untuk menyimpan pengaturan.

5 Muncul jendela pop up Centang Show Hidden Files Klik Save (Edit)

6. File .htaccess sudah terlihat pada direktori public_html. Klik kanan pada file .htaccess dan Anda akan melihat deretan menu pengaturan. Pilih Edit untuk mengedit file.

6 File htaccess sudah tampil Klik kanan Edit (Edit)

7. Anda akan melihat jendela pop-up konfirmasi. Jendela yang berisi informasi bahwa Anda akan mengedit file .htaccess. Klik tombol Edit untuk melanjutkan.

7 Jendela konfirmasi klik Edit (Edit)

8. Berikut adalah baris kode file .htaccess secara default berdasarkan dokumentasi WordPress.

# BEGIN WordPress

RewriteEngine On
RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ - [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]

# END WordPress

Copy dan paste baris kode di atas pada file .htaccess. Klik Save Changes untuk menyimpan perubahan file tersebut.

8 Baris kode default htaccess (Edit)

9. File .htaccess default berhasil disimpan. File ini wajib ada untuk website WordPress, sehingga website dapat diakses. Anda dapat mencoba mengunjungi halaman website untuk melihat apakah ini dapat mengatasinya.

9 Pesan sukses (Edit)

Cek Hak Akses File WordPress

Semua file memiliki hak akses. Hak akses mengontrol siapa saja yang dapat mengakses file. Hak akses file yang salah dapat menyebabkan 403 Forbidden Error. Ini dapat membuat web server tidak memiliki izin untuk mengakses file-file tersebut.

Beberapa hak akses file atau direktori website WordPress yang perlu Anda pastikan:

  • File: Harus memiliki hak akses 644 atau 640.
  • Direktori: Harus memiliki hak akses 744 atau 755.

Ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan hak akses file telah sesuai.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster.

1 Login Member Area Niagahoster (Edit)

2. Pilih menu Layanan Anda, kemudian klik submenu Hosting. Pilih layanan hosting aktif yang ingin Anda kelola. Selanjutnya, klik tombol Kelola Hosting.

2 Layanan Anda Hosting Pilih Hosting Aktif Kelola Hosting (Edit)

3. Anda akan diarahkan ke tab cPanel pada Pengaturan Hosting. Kemudian, pilih File Manager untuk mengelola file hosting Anda.

3 tab cPanel Pilih File Manager (Edit)

4. Halaman File Manager akan tampil pada layar. Masuk ke direktori public_html. Anda akan melihat file dan direktori WordPress, seperti wp-admin, wp-content, wp-includes, dan lainnya. Pastikan hak akses telah sesuai, supaya website WordPress tidak mengalami 403 Forbidden Error. Jika tidak sesuai, ikuti panduan pada artikel ini untuk mengubah hak akses file: Cara Mengubah File Permission atau Hak Akses.

4 Pastikan Hak Akses File Sesuai (Edit)

Panduan Member Area Baru

Nonaktifkan Plugin WordPress

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menonaktifkan sementara semua plugin WordPress, termasuk plugin keamanan yang mungkin Anda instal pada website WordPress.

1. Akses halaman website Niagahoster. Klik tombol Login yang ada di sebelah kanan atas.

2. Masukkan Email dan Password Anda, kemudian klik tombol MASUK SEKARANG JUGA. Jika menggunakan social login, silakan pilih salah satu opsi antara Facebook atau Google.

3. Pilih tab cPanel Hosting.

4. Klik tombol Kelola Layanan pada paket hosting milik Anda.

5. Anda akan diarahkan ke pengaturan cPanel Hosting. Gulir ke bawah hingga menemukan bagian Quick Shortcut ke cPanel. Kemudian, pilih menu File Manager untuk mengelola file hosting Anda.

6. Anda akan berada di halaman File Manager. Silakan masuk ke direktori public_html dan masuk lagi ke direktori wp-content. Anda akan melihat beberapa direktori di sini. Klik kanan pada direktori plugins dan deretan menu pengaturan akan tampil. Pilih Rename untuk mengubah nama direktori.

4 public_html wp content plugins rename (Edit)

7. Muncul pop-up pada layar untuk mengubah nama direktori. Ganti nama direktori menjadi plugins.deactivate. Klik Rename File untuk menyimpan perubahan.

5 Masukkan nama baru direktori Klik Rename File (Edit)

8. Nama direktori berhasil Anda ubah dan plugin WordPress secara otomatis telah dinonaktifkan.

6 Nama direktori berhasil Anda ubah (Edit)

9. Sekarang Anda dapat mencoba mengunjungi website WordPress Anda. Jika Anda dapat mengunjunginya, ini berarti salah satu plugin yang menyebabkan error. Untuk menemukan plugin yang bermasalah, ubah kembali nama direktori plugins.deactivate menjadi plugins.

7 Kunjungi website dan ubah kembali nama dir (Edit)

10. Setelah itu, Anda bisa beralih ke Dashboard WordPress. Pilih menu Plugins untuk menampilkan plugin yang terpasang.

8 Dashboard WP Menu Plugins (Edit)

11. Dari sini, Anda dapat mengaktifkan plugin satu per satu dengan klik Activate. Kemudian, Anda mengunjungi website untuk melihat plugin mana yang menjadi penyebab error.

9 Mengaktifkan satu persatu plugin (Edit)

12. Jika Anda tidak dapat mengakses halaman WP-Admin, maka penonaktifan plugin perlu dilakukan melalui File Manager satu per satu. Masuk ke direktori public_html/wp-content/plugins. Kemudian, ganti nama direktori plugin menjadi namaplugin.deactivate.

10 Menonaktifkan satu per satu plugin di File Manager (Edit)

Pastikan File .htaccess Sesuai Default WordPress

File .htaccess dapat menjadi penyebab terjadinya kesalahan, baik itu karena file tidak ditemukan atau adanya perubahan kode.

Plugin WordPress dapat membuat perubahan pada file .htaccess yang berakibat pada munculnya kesalahan ini pada website Anda.

Ikuti langkah-langkah ini untuk mengembalikan file .htaccess seperti semula.

1. Akses halaman website Niagahoster. Klik tombol Login yang ada di sebelah kanan atas.

2. Masukkan Email dan Password Anda, kemudian klik tombol MASUK SEKARANG JUGA. Jika menggunakan social login, silakan pilih salah satu opsi antara Facebook atau Google.

3. Pilih tab cPanel Hosting.

4. Klik tombol Kelola Layanan pada paket hosting milik Anda.

5. Anda akan diarahkan ke pengaturan cPanel Hosting. Gulir ke bawah hingga menemukan bagian Quick Shortcut ke cPanel. Kemudian, pilih menu File Manager untuk mengelola file hosting Anda.

6. Anda akan diarahkan ke halaman File Manager. Silakan masuk ke direktori public_html. Kemudian, klik tombol Settings yang ada di pojok kanan atas.

4 Diarahkan ke File Manager Masuk ke public_html Klik Settings (Edit)

7. Jendela pop-up Preferences tampil pada layar. File .htaccess sebenarnya berada di dalam direktori public_html. Akan tetapi, file ini secara default disembunyikan oleh sistem. Anda perlu menampilkan file tersebut dengan cara mencentang bagian Show Hidden Files (dotfiles). Kemudian, klik tombol Save untuk menyimpan pengaturan.

5 Muncul jendela pop up Centang Show Hidden Files Klik Save (Edit)

8. File .htaccess sudah terlihat pada direktori public_html. Klik kanan pada file .htaccess dan Anda akan melihat deretan menu pengaturan. Pilih Edit untuk mengedit file.

6 File htaccess sudah tampil Klik kanan Edit (Edit)

9. Anda akan melihat jendela pop-up konfirmasi. Jendela yang berisi informasi bahwa Anda akan mengedit file .htaccess. Klik tombol Edit untuk melanjutkan.

7 Jendela konfirmasi klik Edit (Edit)

10. Berikut adalah baris kode file .htaccess secara default berdasarkan dokumentasi WordPress.

# BEGIN WordPress

RewriteEngine On
RewriteRule .* - [E=HTTP_AUTHORIZATION:%{HTTP:Authorization}]
RewriteBase /
RewriteRule ^index\.php$ - [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]

# END WordPress

Copy dan paste baris kode di atas pada file .htaccess. Klik Save Changes untuk menyimpan perubahan file tersebut.

8 Baris kode default htaccess (Edit)

11. File .htaccess default berhasil disimpan. File ini wajib ada untuk website WordPress, sehingga website dapat diakses. Anda dapat mencoba mengunjungi halaman website untuk melihat apakah ini dapat mengatasinya.

9 Pesan sukses (Edit)

Cek Hak Akses File WordPress

Semua file memiliki hak akses. Hak akses mengontrol siapa saja yang dapat mengakses file. Hak akses file yang salah dapat menyebabkan 403 Forbidden Error. Ini dapat membuat web server tidak memiliki izin untuk mengakses file-file tersebut.

Beberapa hak akses file atau direktori website WordPress yang perlu Anda pastikan:

  • File: Harus memiliki hak akses 644 atau 640.
  • Direktori: Harus memiliki hak akses 744 atau 755.

Ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan hak akses file telah sesuai.

1. Akses halaman website Niagahoster. Klik tombol Login yang ada di sebelah kanan atas.

2. Masukkan Email dan Password Anda, kemudian klik tombol MASUK SEKARANG JUGA. Jika menggunakan social login, silakan pilih salah satu opsi antara Facebook atau Google.

3. Pilih tab cPanel Hosting.

4. Klik tombol Kelola Layanan pada paket hosting milik Anda.

5. Anda akan diarahkan ke pengaturan cPanel Hosting. Gulir ke bawah hingga menemukan bagian Quick Shortcut ke cPanel. Kemudian, pilih menu File Manager untuk mengelola file hosting Anda.

6. Halaman File Manager akan tampil pada layar. Masuk ke direktori public_html. Anda akan melihat file dan direktori WordPress, seperti wp-admin, wp-content, wp-includes, dan lainnya. Pastikan hak akses telah sesuai, supaya website WordPress tidak mengalami 403 Forbidden Error. Jika tidak sesuai, ikuti panduan pada artikel ini untuk mengubah hak akses file: Cara Mengubah File Permission atau Hak Akses.

4 Pastikan Hak Akses File Sesuai (Edit)

Semoga langkah-langkah di atas dapat memperbaiki permasalahan 403 Forbidden Error pada website WordPress Anda. Jika belum, Anda dapat menghubungi Customer Success Specialist Niagahoster yang siap membantu 24 jam nonstop.

Apakah artikel ini membantu?

Bagikan jika Anda menyukai halaman ini.

Artikel Serupa


related posts

Cara Restore WordPress System Files

Jika file sistem WordPress Anda rusak, dan ingin mencoba menyimpan perubahan terbaru ke situs web Anda, Anda hanya memulihkan file sistem WordPress . Berikut adalah dua metode alternatif: Opsi mana pun yang Anda pilih, Anda tidak perlu melakukan perubahan apa pun pada database. Opsi SSH adalah yang termudah karena Anda hanya perlu menjalankan satu perintah, […]

Selengkapnya
related posts

10 Fakta Mengagumkan Mengapa Anda Membutuhkan WordPress

WordPress adalah platform blogging yang sangat populer di dunia. Oke, mungkin Anda sudah tahu itu. Platform blogging yang diciptakan oleh Matt Mullenweg dan Mike Little pada tahun 2003 ini telah menjelma menjadi ‘penguasa’ dunia blogging hanya dalam kurun waktu sebelas tahun sejak peluncuran perdananya.  Rasanya kami tidak perlu menjelaskan secara panjang lebar kembali segala kehebatan yang […]

Selengkapnya
related posts

Cara Export dan Import Tema WordPress

Diperbarui 27 April 2022 Tema WordPress merupakan file yang menentukan model tampilan dari website WordPress. Untuk mengambil file dari tema WordPress yang sedang diterapkan, Anda dapat melakukan Export untuk mengunduh file tema. Sedangkan apabila ingin mengganti tema WordPress yang sedang diterapkan dengan sebuah file tema yang baru, Anda dapat melakukan Import. Panduan ini terbagi menjadi […]

Selengkapnya