Cara Cek Performa Website di Cloud Hosting

Dibuat pada 10 Mei 2022

Cloud Hosting merupakan layanan web hosting yang menggunakan beberapa server untuk menyeimbangkan beban (load) serta memaksimalkan jam kerja server (uptime). Dengan kata lain, Cloud Hosting menggunakan teknologi cluster yang menggabungkan beberapa server agar dapat berjalan layaknya satu server utuh. Hal ini bertujuan untuk menjaga performa dan membuat website tetap berjalan meski salah satu server mengalami masalah.

Berkaitan dengan itu, layanan Cloud Hosting Niagahoster telah menyediakan fitur Cek Performa Website pada Member Area Niagahoster. Fitur ini digunakan untuk mendeteksi masalah dan memantau kinerja website Anda. Seluruh data performa website akan tersaji dalam bentuk laporan yang dapat Anda baca dan gunakan sebagai acuan untuk melakukan optimasi website ke depannya.

Langkah-Langkah Cek Performa Website di Cloud Hosting

Ikuti langkah-langkah berikut untuk menggunakan fitur Cek Performa Website di Cloud Hosting.

1. Masuk ke Member Area Niagahoster. Pilih menu Layanan Anda pada bagian kiri, kemudian klik submenu Hosting. Selanjutnya, klik tombol Kelola Hosting pada layanan Cloud Hosting aktif Anda.

2. Anda akan diarahkan ke halaman Pengaturan Hosting. Pilih tab Monitoring Tools, lalu klik tab Cek Performa Website. Untuk memulai proses cek performa website, klik tombol Mulai Pemindaian.

3. Layar pop-up Mulai Pemindaian akan ditampilkan. Klik drop-down menu URL untuk menentukan domain website yang ingin Anda analisis. Masukkan path domain pada kolom di sebelahnya. Jika Anda ingin menganalisis domain utama, maka tambahkan garis miring (/) seperti contoh di bawah. Buat proses analisis dengan klik tombol Mulai Pemindaian.

4. Selamat! Anda berhasil menyimpan proses analisis website.

5. Domain website akan tersimpan di Daftar Cek Performa Website. Perhatikan tanda panah di bawah, status RUNNING menandakan proses analisis website Anda sedang berjalan. Namun, Anda perlu menunggu dalam waktu maksimal 1×24 jam untuk melihat hasil analisis.

Status Fitur Cek Performa Website

Terdapat 4 status yang memungkinkan untuk ditampilkan oleh fitur ini.:

  • Running. Proses analisis website sedang berjalan.
  • Stopped. Proses analisis website berhenti ketika ikon stop (∎) diklik.
  • On hold. URL sudah ada di daftar, sehingga proses analisis website tidak berjalan. Klik ikon mulai (▶) untuk menjalankan secara manual.
  • Completed. Proses analisis website sudah berakhir.

6. Klik tombol Segarkan untuk memperbarui informasi analisis website.

7. Anda akan melihat status COMPLETED apabila analisis website telah selesai. Klik ikon mata pada bagian kanan atau kolom Aksi untuk melihat daftar laporan analisis website Anda.

8. Daftar laporan analisis website akan ditampilkan seperti contoh berikut. Klik ikon mata pada kolom Aksi di sebelah kanan untuk melihat laporan analisis website Anda. 

9. Selamat! Laporan analisis website Anda akan tersaji seperti contoh di bawah ini. Untuk menyimpan laporan dalam bentuk file PDF, klik tombol Unduh di bawah.

Laporan Performa Website

Berikut laporan analisis mengenai performa website Anda. Terdapat 5 bagian laporan yang dapat Anda baca meliputi:

1. Monitoring Report

Anda akan disajikan informasi Monitoring Report pada bagian awal laporan meliputi:

  • Permintaan Ke-. Proses ke-n dari analisis website.
  • URL. Nama domain website.
  • Waktu Mulai. Tanggal proses analisis dimulai.
  • Durasi (%). Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses website dalam satuan detik.

Pada contoh berikut adalah proses analisis website yang ke-15. Menurut laporan hasil analisis, website dapat diakses dalam waktu 1.75414 detik, jika dibulatkan menjadi 2 detik

Mesin pencari seperti Google lebih menyukai website dengan waktu akses yang cepat. Waktu akses yang direkomendasikan sebaiknya dibawah 3 detik. Maka, ini merupakan contoh waktu akses website yang cepat. 

2. Modul/Plugin

Berikutnya Anda dapat bergeser ke bagian Modul/Plugin yang menyajikan daftar plugin atau modul pada website meliputi:

  • Nama Modul. Nama modul atau plugin.
  • Durasi. Waktu akses yang dibutuhkan modul atau plugin dalam satuan ms atau millisecond.
  • Durasi (%). Persentase dari total waktu akses website.

Anda turut dapat mengoptimasi dan mempercepat website dengan memasang plugin LiteSpeed Cache

3. Query Database

Anda juga dapat melihat ke bagian Query Database pada laporan meliputi:

  • Query. Perintah database di website.
  • File. Beberapa nama file yang terlibat dalam perintah database.
  • Modul. Fungsi database yang digunakan.
  • Dipanggil. Jumlah eksekusi query.
  • Durasi (%). Waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusi query.

4. Permintaan Eksternal

Bagian Permintaan Eksternal pada laporan akan menampilkan daftar permintaan (request) ke luar website meliputi:

  • URL. URL yang membutuhkan permintaan ke luar website.
  • File. Beberapa nama file yang terlibat ketika proses permintaan ke luar website.
  • Durasi (%). Waktu yang dibutuhkan untuk mengakses URL.

5. Fungsi Sistem

Terakhir, Anda dapat melihat ke bagian Fungsi Sistem pada laporan meliputi:

  • Fungsi. Nama fungsi yang dijalankan oleh website.
  • File. Nama file yang terlibat ketika fungsi dijalankan.
  • Durasi (%). Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi.

Gunakan Karakter Khusus

Berikut adalah daftar karakter khusus yang dapat membantu Anda untuk menganalisis file yang ada di dalam website.

1. Garis Miring (/)

Anda dapat menganalisis website secara keseluruhan dengan kombinasi nama domain dan garis miring (/).

2. Tanda Tanya (?)

Gunakan tanda tanya untuk menganalisis website berdasarkan jumlah karakter dari nama file. Misalnya, Anda memiliki beberapa file berawalan kata wp dengan ekstensi .php pada website. Anda dapat memasukkan kombinasi seperti ini:

Hasilnya: File berawalan kata wp dengan 2 karakter di belakang (sesuai jumlah tanda tanya) akan dilakukan analisis. Contoh: wp01.php wpab.php wp-1.php

3. Asterisk (*)

Gunakan asterisk untuk menganalisis website berdasarkan kata awal dan ekstensi file. Misalnya, Anda memiliki beberapa file berawalan kata wp dengan ekstensi .php pada website. Anda dapat memasukkan kombinasi seperti ini:

Hasilnya: File berawalan kata wp dengan ekstensi .php seluruhnya akan dilakukan analisis tanpa melihat jumlah karakter file. Contoh: wp-config.php wp-cron.php wp-settings.php

4. Kurung Siku ([ ])

Anda dapat menganalisis website dengan mencocokkan karakter yang diapit dalam tanda kurung siku. Misalnya, Anda memiliki beberapa file website berawalan kata wp berekstensi .php menggunakan penomoran. Anda dapat memasukkan kombinasi seperti ini:

Hasilnya: File berawalan kata wp dengan angka 1 dan angka 2 akan dilakukan analisis. Contoh: wp1.php wp2.php

Penggunaan kurung siku lainnya:

Hasilnya: File berawalan kata wp dengan angka 1 sampai 4 akan dilakukan analisis. Contoh: wp1.php wp2.php wp3.php wp4.php

Apakah artikel ini membantu?

Bagikan jika Anda menyukai halaman ini.

Artikel Serupa


related posts

Cara Melakukan Remote Import WordPress dari Softaculous

Remote Import adalah fitur dari Softaculous yang memungkinkan Anda untuk mengambil file instalasi server lain ke Softaculous yang berada pada server Anda secara local. Hal yang Perlu Anda Perhatikan: Sebelum memulai, Anda perlu memiliki: Panduan Remote Import pada Softaculous 1. Login ke akun cPanel pada server Anda, kemudian pilih menu Softaculous Apps Installer > WordPress 2. Pilih menu Import […]

Selengkapnya
related posts

Membuat Staging pada Softaculous Apps Installer

Staging sangat berguna apabila Anda ingin mengecek (mengetes) perubahan yang Anda lakukan pada website Anda. Dengan cara ini, Anda dapat mengecek ada atau tidaknya kendala sebelum memutuskan untuk membuat perubahan itu live dan dapat dilihat oleh seluruh pengunjung website. Cara membuat Staging sendiri sangat mudah, karena sudah langsung disediakan oleh Softaculous Apps Installer melalui cPanel. Untuk membuat Staging, ikuti langkah-langkah di […]

Selengkapnya
related posts

Cara Mencegah Hack dan Malware di Website WordPress

Diperbarui pada 17 Maret 2021 Berdasarkan artikel WP WhiteSecurity, website WordPress sering menjadi target hacker. Dikatakan dari 40.000+ website WordPress, lebih dari 70% website rentan diserang hacker. Tentu ini membuat para penggunanya khawatir. Lantas apa saja yang membuat website WordPress mudah diserang? Penyebab Website WordPress Terkena Hack dan Malware Berikut hal yang membuat website WordPress […]

Selengkapnya